KENAPA SESEORANG GAGAL ?

Terkadang kita tak pernah berfikir kenapa seseorang gagal? walaupun kegagalan adalah hal yang biasa namun bila kita dapat meminimalkan kegagalan hidup ini terasa lebih indah. ada tiga hal kenapa seseorang gagal:
- Dia tidak pernah memikirkan dan tidak pernah melakukan
- Dia pernah bahkan sering memikirkan tapi tidak pernah melakukan.
- Dia tidak pernah memikirkan tapi dia melakukan

TRY OUT 2

Hari ini, hari kedua Try out ujian nasional diadakan serentak di seluruh kabupaten Semarang, namun disana sini terlihat peserta didik dengan santainya menghadapi, seolah tanpa persiapan yang berarti, mungkin mereka sudah siap akan ujian nasional sehimgga Try Out 2 sudah dianggap enteng. tanpa harus dipikirkan dengan seksama. tapi entahlah mungkin juga karena sekedar try out, dianggapnya ringan atau bahasa mereka "Ora Ngefek". inilah salah satu potret kondisi anak bangsa. Di sudut sekolah yang lain terlihat anak berburu dengan waktu membolak-balik buku, mencorat coret kertas buram dsb..

LCOS TECHNOLOGY

Well, you could think of it as a hybrid between LCD and DLP. LCD uses liquid crystals, one for each pixel, on glass panels. Light passes through these LCD panels on the way to the lens and is modulated by the liquid crystals as it passes. Thus it is a "transmissive" technology. On the other hand, DLP uses tiny mirrors, one for each pixel, to reflect light. DLP modulates the image by tilting the mirrors either into or away from the lens path. It is therefore a "reflective" technology.

LCOS combines these two ideas. It is a reflective technology that uses liquid crystals instead of individual mirrors. In LCOS, liquid crystals are applied to a reflective mirror substrate. As the liquid crystals open and close, the light is either reflected from the mirror below, or blocked. This modulates the light and creates the image.

LCOS-based projectors typically use three LCOS chips, one each to modulate light in the red, green, and blue channels. In this it is similar to an LCD projector which uses three LCD panels. Both LCOS and LCD projectors deliver the red, green, and blue components of the light to the screen simultaneously. There is no spinning color wheel used in these projectors as there is in single-chip DLP projectors.

LCOS technology is usually very high resolution, and typically higher in price than most LCD and DLP products. There is no such thing as an SVGA resolution LCOS projector, and we know of only one very rare XGA resolution machine. Generally LCOS machines begin to appear in the SXGA (1365x1024) resolution class and higher. So by definition they are not cheap.

Nor are LCOS projectors particularly compact as compared to portable LCD and DLP units. The lightest LCOS machines to date weigh about 12 lbs. But they can get much larger and heavier than that.

So due to inherent high resolution and larger form factors, LCOS technology has not yet been adapted for cheaper mass-market portable projectors. Todays' LCD and DLP projectors sell in much higher unit volumes and are more appropriate for mobile presentation, classroom, and inexpensive home theater. For this reason LCD and DLP technologies get a lot more attention. Since LCOS does not sell in the volumes that LCD and DLP do, many assume it is not as good as LCD or DLP. Nothing could be more wrong. Many well-informed videophiles seeking the most elegant home theater solutions opt for products using LCOS technology because of its unique blend of performance characteristics that neither LCD nor DLP offer. (referenc: EPSON.COM)

Belajar tak mengenal lelah

Rutinitas di sekolah terkadang cukup menjemukan. belajar, belajar dan belajar. Berlatih, berlatih dan berlatih itulah keseharin kami bersama. dengan semangat dan tak mengenal lelah kami lakukan semua itu untuk menggapai cita-cita, walau kadang pedih, pentat, lelah, letih, tak kan menghentikan langkah kami. satu tekat kami "LULUS" itu harga mati yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. kami dikejar waktu, kami diburu usia, kami harus menang dalam kompetisi hidup, meraih cita-cita, menuai sukses dikemudian hari itulah semangat kami. Belajar, berlatih dan berlatih itulah yang harus kami lakukan. Tak ada waktu untuk bersantai, bergurau, bercanda, atau menunggu keajaiban dari langit saja. itu bukan pekerjaan kami. Kami korbankan semua waktu, kemalasan, untuk meraih sukses kemudian.

Belajar membuat blog

Hari ini saya bersama siswa-siswi kelas 9.4 beljar membuat blog edukasi, harapan terbesit dalam hati yang paling dalam "semoga menjadi bekal mereka setelah lulus nanti" Memang cukup sederhana namun bila digli lebih dalam dapat mendatangkan manfaat yang besar. setidak-tidaknya mereka dapat menuangkan isi hati mereka, ide dan gagasan mereka, keluh kesah mereka. sehingga mereka memiliki sarana untuk bercurhat dengan semua orang diseluruh dunia pemakai internet. kapan saja dan dimana saja. Selaku guru saya pribadi berharap blog yang mereka pelajari dapat menjadikan dirinya lebih dikenal, lebih bermanfaat meskiberada di sudut kota kecil Ungaran. tapi kabar serta keberadaan mereka diakui dunia sepanjang masa. amin..1 Godbless for U

HARI-HARI MENUNGGU UNAS 2009

Unas sebentar lagi hadir menghampiri kita, suka tidak suka, senang tidak senang semua akan melaluinya.Selamat berjuang anak-anak bangsa !